Tuesday, 20 December 2016

Neelofa Tak Puas Hati Laporan Wartawan Didakwa Sengaja ‘Nasi Tambah’ Isu Orang Ketiga Dengan Fattah Amin


Neelofa Tak Puas Hati Laporan Wartawan Didakwa Sengaja ‘Nasi Tambah’ Isu Orang Ketiga Dengan Fattah Amin



Seperti yang dilaporkan Harian Metro semalam, wujud orang ketiga dalam hubungan Neelofa dan Fattah Amin. Perkara ini disahkan sendiri oleh Neelofa.

Walaupun tidak pernah mengatakan dengan jelas status hubungannya bersama Fattah Amin namun kenyataan terbaru Neelofa ini menggambarkan bagai ada sesuatu antara mereka.

Terbaru, Neelofa tidak berpuas hati dengan tindakan wartawan yang didakwa sengaja menokok nambah apa yang dikatakan semasa sesi temubual semalam. Apa ni?


Jangan nasi tambah



Video temubual



Sokongan peminat buat Neelofa






TRAGIS!! Kisah Benar Seorang Ibu Berusia 90 Tahun Sengaja Tidak Diberi Makan Sebulan Oleh Anaknya Sampai Mati Kelaparan

TRAGIS!! Kisah Benar Seorang Ibu Berusia 90 Tahun Sengaja Tidak Diberi Makan Sebulan Oleh Anaknya Sampai Mati Kelaparan



Semoga hati nurani kita semuanya masihlah ada di saat yang makin tak karuan ini. Satu berita yang tragis serta mengerikan datang dari China serta bikin darah beberapa netizen yang membacanya mendidih. Seseorang ibu mati karena kelaparan.



Seseorang ibu 90 tahun yang sangatlah tua dikurung serta tidak diberi makan oleh anak-anaknya. Hal semacam ini bikin badannya tinggal tulang lantaran tidak memperoleh makan sepanjang satu bulan. Peristiwa ini tersingkap sesudah tetangga bernama Xiang Xiang membongkar peristiwa itu.



Ia melihat sendiri kalau Si Mei, wanita berumur 90 th. asal Propinsi Hunan itu kelaparan. Xiang Xiang mengambil keputusan untuk membantu sembunyi-sembunyi waktu anak-anak Si Mei tak ada di sana. " Saya jalan ke tempat tinggal itu sembunyi-sembunyi. Waktu wanita tua itu mendengar suaraku, kalimat pertama yang ia katakan, 'suapi saya.. suapi aku', " narasi Xiang Xiang.



Xiang Xiang mengemukakan bila keluarga Si Mei nampaknya punya niat inginkan buat ibunya mati melalui langkah membuatnya kelaparan. Si Mei yang sudah tua renta itu juga tinggal tulang. Apabila Xiang Xiang tak memberinya bubur sembunyi-sembunyi, Si Mei tak akan makan apapun. Ia benar-benar tak diurus oleh keluarga dan anak-anaknya. Sampai ia buang air di tempat yang sama di mana ia tidur.



Kesaksian Xiang Xiang ini



sedikit mengakibatkan pertanyaan kenapa ia tak selekasnya menghubungi polisi, menurut media Shanghaiist. Tengah ditulis dari Apple Daily, ada satu informasi bila anak Si Mei yakni anak adopsi yang juga sudah berumur 60 th. dan tidak bisa mengurus ibunya lagi, karena dia bahkan tidak bisa mengurus dirinya. Namun netizen tetaplah mengkritik dengan keras karena keluarga ini sekian kejam pada sang ibu.



Polisi saat ini akan menindak lanjuti hal semacam itu. Kesempatan anak adopsi Si Mei atau keluarganya yang lain akan mempunyai masalah dengan hukum. Xiang Xiang hanya inginkan ada keadilan untuk Si Mei. Sayangnya, Si Mei selanjutnya meninggal dunia dunia pada 14 Juni lalu. Berita ini sungguh tragis dan menyedihkan.



Seorang ibu yakni sosok yang banyak berjasa dalam kehidupan seorang anak. Semoga kita termasuk anak-anak yg tak berpaling pada orang-tua kita. Karena mereka lah kita bisa sejaya sekarang ini. Always love and respect your parents dan jagalah mereka hingga akhir hayat, seperti mereka membuat perlindungan kita dengan sepenuh jiwa raganya.



pesan=jadilah anak yang berbakti pada orangtua, sebab kelak kita pastinya akan rasakan hal yang sama! jadi orangtua dari anak-anak kita... oleh karena itu perlakuan kasar pada orangtua pastinya akan dirasa sesudah kelak anda berumah tangga serta memiliki anak...



Tak ada kelirunya sahabat semuanya membagikan artikel ini untuk kebaikan kita semuanya serta agar lebih taat serta menghormati orang tua.


Mak Oii !! terkejut Beruk... Video Kanak-Kanak Hidup Semula Ketika Majlis Pengebumian – Viral

Mak Oii !! terkejut Beruk... Video Kanak-Kanak Hidup Semula Ketika Majlis Pengebumian – Viral





RAKAMAN video yang memaparkan seorang kanak-kanak berusia tiga tahun ‘hidup’ kembali ketika upacara pengebumiaannya cukup memeranjatkan.



Kejadian itu berlaku di gereja di Aurora, Zamboanga del Sur, Filipina.

Dalam rakaman itu, seorang kanak-kanak yang berada di dalam keranda untuk dikebumikan kembali bernafas. Berikutan itu ayahnya dengan segera membawanya ke hospital untuk mendapatkan rawatan lanjut.



Kanak-Kanak itu disahkan meninggal dunia pada Sabtu selepas mengalami demam selama beberapa hari.



Inspektor Heidil Teelan memberitahu ‘The Philippines Star': “Pada Sabtu, doktor dan kakitangan klinik mengesahkan tiada denyutan jantung dikesan pada pesakit dan dia disahkan meninggal dunia pada pukul 9 pagi.”



Bagaimanapun, apabila jiran keluarganya mengalihkan penutup keranda yang menutup mayatnya dan mereka melihat badan kanak-kanak tersebut bergerak-gerak.



Teelan menambah: “Kami tidak boleh mengesahkan status kanak-kanak tersebut namun berdasarkan pemerhatian anggota polis sebelum ini dia berada dalam keadaan koma.”



Sebaik sahaja kanak-kanak dikesan masih hidup, dia diberikan air dan dibawa ke hospital sebelum pulang ke rumah bersama keluarganya.



Terdapat beberapa kes melibatkan mereka yang telah meninggal dunia bangun ketika majlis pengebumian di serata dunia sebelum ini.



Dalam satu lagi kejadian, tetamu yang hadir pada majlis pengebumian, Brighton Dama Zanthe, 34, berkata, mereka dihantui pengalaman pelik apabila si mati bangun ketika hendak dikebumikan.



Di Lexington Mississippi, Walter Williams juga mencatatkan kes sama, apabila dia yang disahkan meninggal dunia akibat penyakit jantung kembali bernafas pada majlis pengebumian.



Sementara itu, Kalvin Santos pula mencatatkan pengalaman yang tidak kurang anehnya. Dia yang disahkan telah meninggal dunia tiba-tiba bangun dari keranda dan meminta segelas air ketika majlis pengebumiannya di Belem, utara Brazil. Bagaimanapun selepas itu dia disahkan meninggal dunia kali kedua.



Seorang pelayan di Mesir yang disahkan meninggal dunia akibat serangan jantung pula, dikesan hidup kembali ketika dikebumikan. mStar




ALLAHUAKBAR..!!! Doktor`Pun Terkejut Melihat Ke-Ajaiban Ini""Tidak Perlu DIBEDAH Dan Kemoterapy..??? Rahsia Ubat Ajaib KANSER Ternyata Ada di Sekitar Kita, Banyak Sembuhnya Setelah Baca Info Ini...Cuba Dan Tolong SEBARKAN YA !!! Semoga Bermanfaat ..

ALLAHUAKBAR..!!! Doktor`Pun Terkejut Melihat Ke-Ajaiban Ini""Tidak Perlu DIBEDAH Dan Kemoterapy..??? Rahsia Ubat Ajaib KANSER Ternyata Ada di Sekitar Kita, Banyak Sembuhnya Setelah Baca Info Ini...Cuba Dan Tolong SEBARKAN YA !!! Semoga Bermanfaat ..

Dahsyatnya..!!! Dokter`Pun Terkejut Melihat Ke-Ajaiban Ini""Tidak Perlu Operasi Dan Kemoterapy..??? Rahasia Obat Ajaib Kanker Ternyata Ada di Sekitar Kita, Banyak

Sembuhnya Setelah Baca Info Ini...Coba Dan Tolong Disebar Kan..!!! Semoga Bermanfaat ..





Daerah Istimewa Yogyakarta, terlebih Gunungkidul, diberkahi produksi ketela pohon atau singkong yang sangat melimpah.


Beberapa jadikan tepung tapioka, bahan bio etanol, pakan ternak, serta beberapa kecil saja yang dikonsumsi untuk pangan.


Tahukah Anda, singkong rupanya miliki manfaat yang diluar dugaan.

Seseorang peneliti medis dari Srilangka, Dr Cynthia Jayasuriya, temukan singkong nyatanya bisa jadi obat manjur untuk m*e*m*b*u*n*u*h beberapa sel kanker.


Penemuannya itu berdasar pada pengalaman pribadinya saat ia tengah melakukan perawatan kanker.

Diambil dari infolanka. com, Dr Cynthia awal mula penasaran menginginkan tahu makanan teratur yang dikonsumsi yang memiliki kandungan vitamin B17.


Nyatanya vitamin B17 itu ada pada singkong.

Jadi Dr Cynthia mulai konsumsi singkong 10 gr tiga kali satu hari.


Sesudah dikonsumsi sepanjang satu bulan, ia lakukan kontrol kandung k*e*m*ih yang dikerjakan doker yang mengatasi penyakitnya.

Nyatanya sang dokter terperanjat lantaran kandung k*e*m*ihnya betul-betul bersih serta normal.


Selama makan singkong, Dr Cynthia terasa begitu fit serta orang lainpun memandangnya begitu sehat.

Kemudian tiap-tiap tiga bln. ia check serta akhirnya tetaplah bersih.


Mulai sejak tersebut ia cuma konsumsi singkong serta tak melakukan penyembuhan yang lain.


Dengan cara simpel, Dr Cynthia Jayasuriya menerangkan langkah kerja singkong yang dapat m*e*m*b*u*n*u*h beberapa sel ganas yang dapat menggerogoti badan manusia.


Di singkong terdapat vitamin B17 yang nama ilmiahnya amygdaline.

Beberapa sel kanker yaitu sel yang belum masak serta mempunyai enzym yang tidak sama dengan enzym normal. Saat vitamin B17 dipadukan dengan enzyme sel normal, B17 bakal terurai jadi tiga type gula.


Namun saat tergabung dengan enzyme sel kanker, B17 terurai jadi :


1 gula, 1 benzaldehida serta 1 asam hidrosianik.

Asam hidrosianik berikut yang m*e*m*b*u*n*u*h sel kanker dengan cara lokal.

Sesudah cerita Dr Cynthia itu menyebar luas pada 2010, ia memperoleh info pasien-pasien lain yang konsumsi singkong.


Ada seseorang pria berumur 70 th., terdiagnosis menderita kanker pr0st4t.

Pasien ini termasuk tak dapat. Istrinya yang seseorang pensiunan dirumah sakit membaca artikel Dr Cynthia, sediakan singkong saja pada suaminya.


Sesudah satu minggu, keadaan si pasien lebih baik.

Sesudah satu bulan makan singkong tiap-tiap pagi, dia melakukan penelitian.

Mulai sejak terdiagnosis kanker, hasil test PSA-nya 280-290.


Namun setelah satu bulan PSA-nya jadi 5. 89! Narasi lain datang dari seseorang pasien kanker hati.

Hasil pemindaian sesudah operasi, masihlah ada beberapa sel kanker yang belum terangkat sempurna. Pasien ini selekasnya konsumsi singkong, serta satu bulan selanjutnya sel kanker yang tersisa tak jadi membesar.


Berikut tiga tips yang dapat memandu bagaimana caranya sehat memasak serta konsumsi singkong, makanan " ndeso " yang dipercaya mujarab menangani ganasnya serangan beberapa sel kanker di badan manusia ;


1. Tentukan singkong yang fresh, yang tak ada noda biru

2. Rebus serta janganlah tutup panci sepanjang memasak.

Ini bakal menolong menguapkan keunggulan asam midrosianik.


3. Janganlah konsumsi makanan yang memiliki kandungan jahe/ginger, seperti biskuit jahe, ginger beer, ginger ale sekurang-kurangnya 8 jam sesudah mengkonsumi singkong.


14 Budak Sekolah Ditahan, Main Kahwin² Hingga Buat Adegan JIMAK Macam Suami Isteri Sebenar !

14 Budak Sekolah Ditahan, Main Kahwin² Hingga Buat Adegan JIMAK Macam Suami Isteri Sebenar !


'Menurut pengakuan murid-murid tersebut, mereka sudah 3 kali bertukar-tukar pasangan yang berlainan...'


14 Budak Sekolah Ditahan, Main Kahwin² Hingga Buat Adegan JIMAK Macam Suami Isteri Sebenar !





Main Pemainan Kahwin Kahwin,Ehh..Ada Adengan Malam Pertama|Sekurang kurangnya 14 kanak kanak diantara umur 7 ke 1o tahun terpaksa disiasat karena terlibat dalam aktiviti porno dalam sebuah permainan kanak kanak kahwin kahwin yang memiliki adengan malam pertama.


Sepuluh diantaranya adalah kanak kanak lelaki 4 lagi kanak kanak perempuan,dipercayai kejadian itu berlaku pada 31.10.2016 bulan lalu.


Katanya dalam kejadian itu,cikgu sekolah agama kanak kanak berkenan membuat satu laporan polis setelah melihat kejadian itu yang dimaklumkan salah seorang anak didiknya.


Pada 02.11.2016 wali murid yang terlibat dalam kejadian itu terpaksa membuat satu pertemuan dengan cikgu dan juga beberapa anggota polis.


Menurut saksi mata,mereka bermain kahwin kahwin pada awalnya dan mendirikan sebuah pondok yang dibuat dari pelepah kelapa selepas balik sekolah.


Entah bagaimana akhirnya permainan itu memiliki adengan intim layaknya pasanga suami isteri,ketika itu saksi melihat cikgunya lalu dikawasan berkenan dan memaklumkannya.


Menurut siasatan dan pengakuan murid ,4 di antara murid telah melakukan kegiatan itu sebanyak 3 kali dengan pasangan yang berlainan.


Bagaimana pun kes itu telah memburukkan nama baik sekolah mereka,dan pihak polis masih lagi mengembangkan siasatan.


Katanya orang tua murid dan guru perlu mendidik anak dengan memberitahu bahaya dan dosa hubungan terlarang itu.


Dari sisi lain kurangnya perhatian ibu bapa kepada anak juga memiliki peranan penting kenapa hal semacam ini boleh berlaku.


Contohnya menunjukkan kelakuan kurang baik didepan anak,bersetubuh di depan anak,tidak mengawal anak dalam aktiviti laman sosial,itu semua berpengaruh kepada mereka katanya.


Kepolisian Tanah Datar Hendri Abbas Bin Mohd Abdul Latif berkata,pihaknya masih mendalami sejauh mana perbuatan murid murid berkenan dalam permainan kahwin kahwin yang memiliki adegan malam pertama itu.Mohd Azmi Ikhwal Dalam Talian Serantau Eberita Nusantara News Memberitakan.


Inilah Kisah 10 Orang Penjenayah Dasyat & Terkenal Dalam Sejarah Malaysia...

Inilah Kisah 10 Orang Penjenayah Dasyat & Terkenal Dalam Sejarah Malaysia...





Kisah 10 orang penjenayah dan akibat yang mereka tanggung sepatutnya dapat menginsafkan anak cucu semua agar pandai memilih jalan kehidupan.


1. Botak Chin



Wong Swee Chin adalah nama sebenarnya. Botak Chin tidaklah berkepala botak sebaliknya nama itu adalah gabungan perkataan BO TAK CHIN dalam bahasa hokkien membawa maksud Tiada (BO) Kerja (TAK) CHINA (Chin) atau 'jobless chinese'. Pada tahun 1967, Botak Chin mula terbabit dalam kumpulan Geng 360 di Kuala Lumpur dan melakukan jenayah seperti merompak dengan menggunakan senjata api yang dirampas oleh kumpulannya atau dibeli di Thailand dengan menggunakan wang hasil dari rompakkannya.



Pada September 1969, dia mula menubuhkan geng sendiri. Melakukan lapan rompakan pada bulan itu tetapi akhirnya ditahan polis dan dipenjara tujuh tahun. November 1974 selepas dibebaskan dari penjara dia memulakan kehidupan baru sebagai sebagai penjual sayur tidak ianya langsung tidak memuaskan hatinya.



Oleh itu, Botak Chin kembali aktif dengan menubuhkan geng baru yang dianggotai Ng Cheng Wong (Ah Wong), Beh Kok Chin (Pangkor Chai) dan Teh Bok Lay (Seh Chai). Kegiatan rompakan oleh mereka semakin aktif seperti di pusat perjudian haram di Sentul, sebuah bank di Jalan Imbi Kuala Lumpur, kuil Cina di Jalan Kolam Ayer Kuala Lumpur, sebuah bar di Sentul, di Kelab Kereta api Sentul dan juga di Kelab Lumba Kuda sekitar Kuala Lumpur.



Segala hasil rompakan digunakan untuk membeli lapan senjata api dan peluru di Thailand. Kedudukannya sebagai ketua mula terancam oleh anggotanya sendiri, Ah Wong, dan Ketua Geng Lima Jari Gunung, Tua Pui Lek. Kedua dua mereka ditemui mati ditembak di kawasan lombong tinggal di Jinjang. Orang kanannya, Seh Chai, pula mati membunuh diri selepas dikepung polis di Jalan Alor.



Awal 1976 Botak Chin mengambil anggota baru, diikuti tiga rompakan dengan wang yang dilarikan kira-kira RM400,000. Pada masa sama, tujuh orangnya mati ditembak selain ada yang ditangkap. Polis juga berjaya merampas senjata api, peluru dan bom. Pada 22 November 1975, kejadian berlaku di malam hari.



Sebuah kereta Datsun hijau yang dinaiki oleh Botak Chin dan ahli gengnya yang lain mengekori rapat sebuah kereta yang dinaiki oleh pegawai kanan polis, Timbalan Ketua Jabatan Siasatan Jenayah Kuala Lumpur, Deputi Superintendan (DSP) S Kulasingam. Pegawai berkenaan adalah sasaran mereka.



Setiba di lampu isyarat Jalan Davis-Jalan Pekeliling, kereta Datsun berkenaan bergerak pantas menghampiri kenderaan yang mereka ekori. 18 tembakan dilepaskan bagi ‘menghapuskan’ DSP S Kulasingam. Dentuman demi dentuman dilepaskan hingga mengejutkan orang ramai di sekitar kawasan berkenaan. Matlamat kumpulan lelaki itu hanya satu iaitu membunuh seorang pegawai kanan polis di tempat terbuka.



Bagaimanapun, tindakan ‘gila’ penjenayah itu gagal berikutan hanya satu das tembakan mengenai Kulasingam. Sebaliknya pegawai polis itu masih berupaya memandu ke Balai Polis Cheras, tidak jauh dari lokasi itu. Keesokannya, terpampang pada dada akhbar bahawa cubaan membunuh itu gagal. Serangan mengejut terhadap Kulasingam menyebabkan pihak polis bertekad untuk menahan dan membasmi jenayah pemuda itu.



Satu pasukan khas ditubuhkan polis. Beberapa pegawai polis yang pakar memburu penjenayah daripada beberapa ibu pejabat polis daerah dipanggil menganggotai pasukan itu dan tugas mereka adalah menjejak pergerakan geng Botak Chin. 16 Februari 1976, episod akhir pemburuan polis membawa mereka ke sebuah kilang papan di Jalan Ipoh, Kuala Lumpur.



Polis mula mengepung kilang berkenaan dan menunggu kemunculan Botak Chin. Sebuah kereta Mazda putih masuk ke kawasan kilang. Sebaik berhenti, tiga lelaki keluar daripada kereta itu dan seorang daripada mereka ialah suspek buruan, Botak Chin. Penjenayah ganas itu lengkap bersenjata selain memiliki dua bom tangan. Langkah dan perlakuan seperti biasa meyakinkan pihak polis bahawa kumpulan penjenayah terbabit tidak menyedari kehadiran mereka.



Dengan pantas pihak polis bertindak, empat pasukan menggempur masuk ke kawasan kilang dan berlakulah pertempuran antara penjenayah dan polis, masing masing melepaskan tembakan. Botak Chin ditembak pada kaki dan tangan kanan. Manakala pengikut-pengikutnya yang lain telah mati ditembak.



Babak keganasan penjenayah itu berakhir apabila Botak Chin yang berada dalam keadaan tersepit menyerah diri dalam operasi penuh bahaya itu. Botak Chin ditahan selama setahun sebelum mengaku bersalah apabila dihadapkan ke mahkamah terhadap dakwaan mengikut Akta Keselamatan Dalam Negeri (ISA) yang membawa kepada hukuman mati mandatori.



Ketika menunggu dihukum gantung, Botak Chin terus menunjukkan sikap ganasnya apabila menyerang dan mencederakan pegawai penjara termasuk menggunakan senjata tajam sebanyak dua kali. Botak Chin dihukum gantung sampai mati pada 11 Jun 1981 di Penjara Pudu, Kuala Lumpur.


2. Bentong Kali



Penjenayah yang amat dikehendaki sekitar awal tahun 1990 an. P. Kalimuthu atau digelar Bentong Kali (tempat asalnya) terkenal dengan sikap barannya yang suka membunuh orang ramai secara sesuka hati. Puluhan orang awam tidak bersalah menjadi mangsa tanpa sebarang sebab disamping turut terlibat dengan aktiviti dadah dan rompakan.



Keganasannya amat melampau hingga beliau masih membunuh orang awam walau ketika polis telah melancarkan operasi seluruh negara untuk menangkapnya yang dikenali sebagai 'Ops Buncit'. Rekodnya adalah 16 kes pembunuhan sehingga polis menawarkan ganjaran RM100,000 kepada sesiapa yang dapat memberi maklumat sehingga tertangkapnya penjenayah kejam itu.



Penjenayah mula terjebak dalam kegiatan jenayah seawal usia 14 tahun iaitu selepas dia meninggalkan alam persekolahan pada tingkatan satu. P. Kalimuthu menyertai Kumpulan kongsi gelap Cina 04. Pernah dipenjara ketika usia 19 tahun tetapi dibebaskan tidak lama selepas itu. Namun ianya tidak menginsafkan Kalimuthu sebaliknya kira-kira empat tahun selepas dibebaskan, dia kembali bergelumang dengan dunia jenayah dengan menyertai kumpulan kongsi gelap India 08.



Bersama kumpulan haram dan rakan penjenayah baru, Kalimuthu aktif mencabar undang undang sekitar ibu kota iaitu di Brickfields, Segambut, Sungei Way dan Ampang. Ditahan semula pada Julai 1985 mengikut Ordinan Darurat serta pernah di tempatkan di Pulau Jerjak, Pulau Pinang tetapi dibebaskan pada tahun 1987. Peluang kedua yang diberikan langsung tidak dihiraukannya. Kali ini dia menubuhkan kumpulan kongsi gelap 04 yang tertumpu di Jalan Klang Lama, Kuala Lumpur.



Kegiatan yang mereka lakukan adalah seperti mengedar dadah. dan untuk kesalahan itu, Kalimuthu ditahan lagi pada April 1990 dan didakwa mengikut Akta Dadah Berbahaya. Bagaimanapun, dia terlepas daripada hukuman apabila bukti tidak cukup untuk mensabitkan kesalahannya.



Pada 1991, Kalimuthu dikatakan mula mengganas kembali dengan melakukan pembunuhan demi pembunuhan sehingga menyebabkan polis mula melancarkan Ops Buncit pada Jun 1993 untuk menghentikan keganasan lelaki itu. Polis mengklasifikasikan profil lelaki itu sebagai bukan pembunuh upahan sebaliknya Bentong Kali yang bergerak bersama pengikutnya sekadar melakukan pembunuhan demi pembunuhan mengikut kehendak nafsu mereka.



Antara pembunuhan yang dilakukan adalah dengan melepaskan tembakan rambang dalam satu majlis sambutan hari lahir menyebabkan 2 orang maut di tempat kejadian. Juga melepaskan sedas tembakan ke atas seorang penjual roti canai kerana menegur tindakan kurang ajar Bentong Kali yang kencing berhampiran rumahnya.



Semua jenayah berlaku di kawasan perumahan Taman Tanming Jaya. Ini dikaitkan dengan Bentong Kali kerana penjenayah itu turut menyewa selama tiga bulan di Taman Tanming Jaya sebelum melarikan diri. Tindakan P. Kalimuthu menyebabkan penduduk di taman itu hidup dalam ketakutan. Ada antara mereka yang berpindah buat sementara waktu ke kawasan lain kerana khuatir menjadi mangsa seterusnya.



Terbabit juga dalam kejadian pembunuhan seorang lelaki dan mencederakan seorang lelaki lain di Kampung Sungai Tepi, Jalan Klang Lama. Penemuan bukti kelongsong peluru 9mm dari pistol Sig Sauer menyebabkan polis mengesyaki pembabitan P. Kalimuthu atau Bentong Kali dalam kejadian siri pembunuhan berkenaan.



Pencarian pihak berkuasa kemudian berhasil apabila Bentong Kali dikatakan keluar dari persembunyiannya dipercayai untuk mencari seorang bekas konconya di Jalan Klang Lama. Intipan polis kemudian membawa kepada serbuan di markas persembunyian lelaki itu di sebuah rumah teres dua tingkat di Medan Damansara, Kuala Lumpur pada 29 Jun 1993. Drama tembak menembak berlaku dan akhirnya penjenayah dan tiga lagi rakannya berjaya ditembak mati oleh polis.


3. Mona Fandey



Maznah Ismail atau lebih dikenali sebagai Mona Fandey, adalah seorang penyanyi pop, dukun, dan pembunuh dari Malaysia. Dia disabitkan melakukan jenayah berat dengan terbabit dalam kes pembunuhan seorang ahli politik, Mazlan Idris, pada tahun 1993. Kerjayanya sebagai penyanyi pop tidak bertahan lama, namun ia masih berjaya menghasilkan satu album.



Selepas itu, Mona mula terlibat dalam kegiatan sihir spiritual yang dikenali sebagai bomoh atau dukun tempatan. Dia menawarkan perkhidmatannya kepada pelanggan dan sebahagian besarnya daripada masyarakat kelas atasan termasuk ahli ahli politik. Dikhabarkan bahawa Mazlan Idris, seorang ahli politik Adun Batu Talam, Pahang, telah berjumpa dengan Mona untuk mendapatkan perkhidmatan darinya.



Mazlan Idris pernah menuntut di Amerika Syarikat dan merupakan seorang ahli politik hebat dan berkuasa dari United Malays National Organisation (UMNO) parti. Pada saat itu, Mona bekerja dengan suaminya Mohamad Nor Affandi Abdul Rahman dan pembantu mereka Juraimi Hassan. Mona dan suaminya berjanji untuk membantu Mazlan dengan memberinya beberapa "benda" yang sama dimiliki oleh bekas Presiden Sukarno demi meningkatkan dan mengekalkan kekuasaannya.



Mona menuntut RM 2.5 juta daripada Mazlan sebagai bayarannya. Oleh itu Mazlan telah membayar kepada pasangan tersebut dengan sejumlah wang RM500,000 sebagai deposit dan memberi mereka 10 sijil tanah sebagai jaminan untuk sisa RM2 juta. Satu perjanjian telah dibuat diantara mereka untuk melakukan pembersihan ritual yang akan dilakukan di rumah Mona.



Mazlan disuruh berbaring di lantai sementara Mona menaburkan kelopak kelopak bunga kepadanya. Dia kemudian menyuruh Mazlan untuk menutup mata dan menunggu wang untuk "jatuh dari langit". Dengan sepantas kilat, Juraimi menghayun sebilah kapak menghentak Mazlan dan dicincangkan nya seluruh anggota badan Mazlan. Mayat Mazlan ditemui oleh polis pada 22 Julai 1993 dimana anggota tubuhnya dipisahkan dalam 18 bahagian yang dikebumikan di sebuah gudang dekat rumah Mona di Pahang.



Mazlan dilaporkan hilang pada tarikh 2 Julai 1993 selepas menarik RM300,000 dari bank. Setelah pembunuhan itu, Mona dilaporkan telah membelanjakan wang yang diterimanya dengan membeli sebuah Mercedes-Benz. Namun demikian, sepandai pandai tupai melompat akhirnya jatuh ke tanah jua. Mona, suaminya, dan Juraimi akhirnya ditangkap dan diadili di Mahkamah Tinggi Temerloh.



Sepanjang persidangan, Mona memperlihatkan perilaku aneh termasuk muncul ceria, terus tersenyum dan berpose untuk photographer wartawan. Dia berpakaian mewah dengan design yang cerah dan berwarna warni pada gaun. Dia juga berkata, "saya seperti mempunyai ramai peminat". Mona juga dilaporkan pernah mengucapkan kata-kata "Aku Takkan mati" dan masih tenang dan tersenyum. Mahkamah Tinggi mendapati mereka bertiga bersalah dan menghukum mereka gantung sampai mati. Mona, Affandy, dan Juraimi akhirnya digantung pada tarikh 2 November 2001 di Penjara Kajang.


4. Hanafi Mat Hassan



Hanafi Mat Hassan, 38 tahun, seorang pemandu bas ekspres Kiara telah melakukan dua jenayah besar, rog ol dan bunuh, di dalam basnya sendiri yang bercermin gelap. Mangsa, Noor Suzaily Mukhtar, seorang jurutera komputer diro gol oleh Hanafi pada 7 Oktober 2000 antara waktu 8.50 pagi di Lorong Pegaga, Taman Chi Liung dan pukul 9.15 pagi di sebatang jalan di kawasan projek pembinaan Taman Bukit Tinggi, Klang.



Selepas diro gol, mangsa dibunuh kejam. Hanafi yang berasal dari Bachok, Kelantan didakwa mengikut Sek s yen 302 Kanun Kesek saan yang membawa hukuman mati mandatori dan Sek syen 376 Kanun Kese ks aan yang membawa hukuman penjara maksimum 20 tahun dan sebatan jika disabitkan kesalahan.



Pero gol telah menjalani hukuman gantung sampai mati di Penjara Kajang selepas subuh dan mayatnya dibawa ke Hospital Kajang sebelum dituntut keluarganya untuk dibawa pulang ke Binjai, Kelantan. Jenazahnya kemudian dikebumikan di tanah perkuburan Kampung Kubur Datu, Binjai.


5. Geng Azhar



Geng Azhar Kastam merupakan kumpulan penjenayah yang beroperasi di Malaysia. Pada 3 Januari 2009, 10 suspek menyamar sebagai pegawai kastam dan polis lalu menyerbu sebuah bengkel kereta di Selat Selatan, Pandamaran, Pelabuhan Klang , Selangor. Kononnya mahu melakukan pemeriksaan ke atas kenderaan yang terdapat di situ.



Suspek membawa keluar dua buah kereta iaitu Subaru Impreza dan BMW dengan alasan kedua dua buah kenderaan tersebut perlu menjalani pemeriksaan rekod oleh kastam. Pemilik bengkel dikatakan diminta membayar wang sejumlah RM50,000 untuk dua kereta itu sekiranya mahu menyelesaikannya di luar.



Pada 7 Januari 2009 jam 4.00 petang, seorang suspek lelaki berjaya ditangkap di Plaza Tol Batu 11, Kajang yang membawa kepada tangkapan 10 lagi ahli kumpulan berkenaan di Cheras dan Ampang pada 8 Januari 2009. Semua suspek berusia dalam lingkungan antara 27 hingga 48 tahun. 8 lelaki dan 3 wanita.


6. Prebet Adam



Prebet Adam merupakan seorang askar melayu pada sesuatu masa yang lalu. Peristiwa amukan Prebet Adam pada tahun 1987 sebenarnya berpunca daripada kematian adik kesayangannya. Adik Prebet Adam merupakan seorang ‘Caddy’ atau penolong pemain golf (individu yang bertanggungjawab mengangkat segala batang golf) kepada Sultan Johor pada ketika itu.



Dikhabarkan, pada suatu hari, ketika sultan Johor sedang bermain golf, adik Prebet Adam ini telah tertawa kecil melihat bola golf Sultan Johor ini yang tidak masuk lubang pada jarak sejangkal. Terkenal dengan sifat panas baran beliau, Sultan Johor ini lantas bertindak balas dengan menghayunkan kayu golfnya yang keras itu kepada adik Prebet Adam tersebut.



Dan secara tidak diduga, adik Prebet Adam mati ditempat kejadian. Disebabkan pada ketika itu raja-raja Melayu masih mempunyai kuasa kekebalan, maka pembesar tersebut telah terlepas begitu sahaja tanpa ada sebarang tindakan undang undang. Sampai sahaja ke pengetahuan Prebet Adam, maka mengamuklah dia.



Pada malam 18 oktober 1987, Prebet Adam telah mengamuk di Jalan Chow Kit dengan membawa bersama senjata M-16 nya. Prebet Adam telah menembak secara melulu ke arah orang ramai kerana berang dengan kezaliman terhadapnya dan bagi menarik perhatian seluruh negara. Dia lari sambil menembak membuta tuli dan telah terkena seorang cina di hadapan Hankyu dan seorang melayu di hadapan Batu Road Supermarket.



Esoknya, sejarah tercipta apabila Chow Kit sunyi dan lenggang apabila seorang pun tidak dibenarkan masuk ke Chow Kit kerana keadaan tegang tersebut. Penembak tepat polis telah ditempatkan di merata bangunan di situ bagi mengesan Prebet Adam namun gagal. Prebet adam dikatakan telah menyorok disebuah reban ayam milik salah seorang penduduk Kampung Baru.



Tuan punya reban ayam tersebut yang menyedari kehadiran Prebet Adam tersebut telah melaporkan kepada polis. Namun, setelah dikepung oleh polis, Prebet Adam tetap enggan menyerahkan diri. Dengan kehadiran pegawai Prebet Adam yang berpangkat kolonel atau jeneral, akhirnya telah berjaya memujuk Prebet Adam untuk menyerah diri.



Bagi mententeramkan situasi negara pada ketika itu, Prebet Adam telah dicaj tidak siuman dan telah dimasukkan ke hospital bahagia di sebuah wad khas di Tanjung Rambutan. Sultan Johor tersebut pula terlepas dari hukuman setelah ayahandanya memohon maaf bagi pihak anaknya.


7. Ahmad Najib



Ahmad Najib Aris, 33 tahun, bekas pencuci kabin kapal terbang pasrah dan reda setelah hakim mengekalkan keputusan hukuman gantung sampai mati ke atasnya. Walaupun Ahmad Najib masih boleh merayu kepada Lembaga Jemaah Pengampunan Selangor sebagai usaha terakhir, namun ianya jarang dapat menyelamatkan pesalah daripada hukuman tali gantung.



Kisah bermula dari sebuah parti keraian. Canny Ong Lay Kian, 28 tahun, menghadiri majlis makan malam bersama kawan-kawannya dan ahli keluarga yang lain pada hari Jumaat 13 Jun 2003. Ibu Canny, Pearley Viswanathan dan kakaknya Elsie juga turut hadir ke majlis itu. Kereta mereka diparkir di tempat letak kereta dalam pusat beli belah Bangsar yang menempatkan Restoran Monte, lokasi parti tersebut.



Pada 10.30 malam, Canny bersama kakak dan ibunya hendak pulang ke rumah. Ketika hendak membayar tiker parking di mesin tiket, mereka baru perasan yang tiket tersebut tertinggal dalam kereta. Jadi Canny pergi bersendirian mendapatkan tiket kereta itu.



Dari situlah permulaan kisah yang membawa kepada kematian Canny. Kamera litar tertutup di bangunan tersebut menunjukkan bahawa kereta Proton Tiara milik ibu Canny dipandu laju dan merempuh penghadang laluan keluar. Sebelum Canny diro gol, Ahmad Najib mengakui mengacu pisau kepada mangsa.



Tertuduh dalam pengakuannya menganggap hubungan se k s dengan Canny adalah atas kerelaan mangsa. Bagaimanapun, perbuatan Ahmad Najib mengeluarkan sebilah pisau ditafsir mahkamah sebagai tindakan mengugut bagi membolehkan Ahmad Najib mero gol mangsa.



Bukti paling kukuh yang menuduh Ahmad Najib sebagai pesalah adalah apabila ujian DNA terhadap sepasang seluar jeans yang dipakai Ahmad Najib akhirnya didapati mengandungi percikan darah Canny dan ianya cukup kuat bagi membuktikan dia bertanggungjawab membunuh mangsa.


8. Mat Komando



Mat Komando atau nama sebenarnya Ahmad Mohd Arshad, 37 tahun, mengetuai satu kumpulan jenayah yang dikenali sebagai Kumpulan 13. Kumpulan yang diketuainya telah melakukan lebih 40 rompakan bersenjata di seluruh negara sebelum ditumpaskan. Mat Komando kekal menjadi satu satunya penjenayah yang telah merompak Bank BSN dan Pejabat Pos.



Anak kedua daripada lapan beradik dari Kampung Selengkoh, Yan ini bukanlah anggota komando yang cukup terlatih dan berpengalaman luas kerana kerjayanya di dalam perkhidmatan tentera hanya selama dua tahun. Selepas berhenti daripada perkhidmatan tentera, Mat Komando bekerja sebagai pemandu lori di Kuala Lumpur.



Tugas barunya itu pun tidak bertahan lama dan selepas itu dia sering bertukar kerja lain seperti menjadi pemandu teksi dan pemandu bas. Mat Komando dikatakan bukan seorang yang bersifat bengis, keras hati walaupun terlibat dalam kegiatan jenayah. Ramai rakannya juga tidak percaya dia terlibat dalam perbuatan itu kerana dia jarang bercakap tentang apa yang dilakukannya dan tidak menunjukkan reaksi keras jika tidak menyetujui sesuatu perkara.



Satu sifat yang terdapat pada diri Mat Komando ialah dia sering membantu orang lain dan kerap membawa balik buah tangan untuk saudara maranya walaupun nilainya tidak seberapa. Sebelum dia menjadi buruan polis, Mat Komando sempat menyiapkan rumah baru itu untuk kediaman isterinya dan seorang anak tunggal berusia 10 tahun yang cacat pendengaran.



Mat Komando dikatakan mempunyai ilmu kebal dan mampu menghilangkan diri (ilmu selisih) walaupun telah dikepung oleh pihak polis beberapa kali dan walaupun rakan rakanya yang lain mati ditembak polis. Mat Komando pernah terlepas daripada kepungan polis ketika anggota kumpulan itu pulang daripada bercuti bersama keluarga dan teman di sebuah pusat peranginan di Tasik Pedu.



Mat Komando muncul semula enam bulan kemudian di Gemas, Negeri Sembilan pada 28 Julai lalu apabila sekali lagi dia bolos daripada kepungan polis. Rakan sepelariannya, Shukri Husain yang terlepas daripada buruan polis ketika bersembunyi di sebuah rumah di Gemas, Negeri Sembilan akhirnya menjadi musuhnya.



Menurut pihak polis, Mat Komando dikatakan cuba membunuh Shukri di sebuah kampung di Baling baru baru ini. Shukri yang dibelasah dengan teruk sempat menyelamatkan diri tetapi akhirnya ditahan oleh polis. Mat Komando telah mati ditembak menembusi kepalanya dalam satu ops yang dinamakan Ops Api Sawit di Pendang Kedah.


Kisah Sebenar Sebelum Tumpasnya Mat Komando


Keheningan subuh di Felcra Kampung Hujung Ketun, Pendang, Kedah, pada 12 September 2002, diganggu dengan dentuman berdas-das tembakan senjata api.


Ketika itu jam menunjukkan sekitar 6.30 pagi, kebanyakan penghuni kampung yang terletak kira-kira 35 kilometer dari bandar raya Alor Star itu baru bangun untuk menunaikan solat subuh manakala pelajar bersiap untuk ke sekolah.


Penduduk tidak pun menyangka bahawa bunyi tembakan itu adalah daripada satu operasi besar dan penting polis yang dinamakan kod Ops Api Sawit 2 sekali gus menandakan kejayaan menumpaskan ketua kumpulan penjenayah amat dikehendaki, Kumpulan 13, yang diketuai Mat Komando atau nama sebenarnya Ahmad Mohd Arshad.


Penduduk tidak menyangka Mat Komando, 37, yang ditumpaskan pagi itu kerana tersebar khabar angin kononnya dia dipercayai berjaya menyusup keluar dari negara ini pada waktu berkenaan.


Serbuan sepasukan 10 anggota polis yang turut disertai pagi itu mengakhiri pemburuan pasukan keselamatan terhadap Mat Komando selama 255 hari.



Operasi tragis itu berlangsung kira-kira sebulan selepas isterinya, Faridah Mat Piah, 34, dan bapa mertuanya, Md Piah Che Nam, (72 tahun ketika itu), membuat rayuan menerusi temu bual dengan akhbar , supaya dia menyerah diri kepada pihak berkuasa.



Beberapa jam selepas operasi itu tamat, Ketua Polis Negara ketika itu, Tan Sri Norian Mai, mengesahkan bahawa lelaki yang berbalas tembak dengan polis waktu itu adalah Mat Komando.



Pengumuman itu sekali gus mengakhiri pemburuan polis ke atas Mat Komando, yang dilancarkan sejak 1 Januari 2002 selepas tiga rakannya terbunuh ketika lari dari sekatan polis di Kuala Nerang sebelum itu.



Kematian Mat Komando pada pagi itu berjaya menyelesaikan siasatan polis terhadap Kumpulan 13 yang turut dikaitkan dengan 52 kes samun bersenjata membabitkan wang tunai lebih RM2.5 juta, dua kes mencuri motosikal dan satu kes cubaan membunuh.



Kumpulan 13 kerap terbabit dalam beberapa siri rompakan bank terpencil, selain rompakan terhadap pemborong kelapa sawit, pengurup wang, kedai pajak gadai dan individu. Mereka dipercayai terbabit dalam 11 rompakan di Perak, lima di Kedah dan masing-masing dua kes di Perlis, Pulau Pinang, Negeri Sembilan, Kelantan dan Johor.



Operasi pada pagi itu juga menyudahkan satu episod jenayah terancang dengan sembilan anggota Kumpulan 13 ditangkap manakala empat termasuk ketuanya, mati ketika berbalas tembak dengan polis.



Polis turut menemui sepucuk pistol jenis Colt .45 dan revolver .22; beberapa butir peluru hidup dan kelongsong serta wang tunai RM70 pada badan Mat Komando, pagi itu.



Ketika diburu selama lebih 200 hari, polis turut mengesan beberapa taktik penyamaran dilakukan oleh Mat Komando ketika dalam persembunyian untuk mengelak dikesan termasuk muncul berjanggut atau jambang ala Taliban serta botak licin (skin head).



Dalam beberapa serbuan polis sebelum itu, Mat Komando yang bertubuh tegap dan sasa berjaya melepaskan diri termasuk dalam Ops Api Sawit sebelum itu yang mengorbankan anggota kumpulannya termasuk abang ipar, Ismail Md Piah, di Bukit Selambau dan Jalan Gubir-Kuala Nerang pada 1 Januari 2002.



Selepas kejadian itu, Mat Komando terus berjaya mengelak daripada dikesan polis.



Kali terakhir dia dikesan di Baling, Kedah, ketika cuba membunuh orang kanannya, Mohd Syukri Husin, 31, yang bersamanya melepaskan diri daripada kepungan polis di Gemas, Negeri Sembilan, pada 5 Ogos 2002.



Tindakan itu membuktikan Mat Komando amat berbahaya kerana selain bersenjata api ketika melakukan samun, dia tidak akan teragak-agak melepaskan tembakan ke arah sasarannya, hatta cuba membunuh orang kanannya itu kerana dipercayai akan memberi banyak maklumat mengenai kegiatannya kepada polis jika dibiarkan hidup.



Dalam tempoh 255 hari itu, pelbagai andaian dan cerita mengenai ‘kehebatan’ Mat Komando diperkatakan kerana dia berupaya meloloskan diri daripada kepungan polis termasuk anjing pengesan.



Mat Komando juga mungkin mempunyai kelebihan tertentu yang menyebabkan dia licik meloloskan diri, terutama ketika melarikan diri ke dalam hutan berbekalkan pengalaman dan kemahirannya sebagai anggota komando sebelum terjerumus ke kancah jenayah.



Antaranya termasuk Mat Komando memiliki ilmu kebal dan menguasai ‘ilmu selisih’ yang membolehkannya meloloskan diri tanpa disedari polis walaupun dikepung.



Mat Komando turut mencatat sejarah dalam fail jenayah polis apabila dikategorikan sebagai penjenayah ‘berhati kering’ apabila berani mendedahkan mukanya dalam kebanyakan kes rompakan tanpa memakai topeng. Taktik itu memang jarang diamalkan penjenayah kerana ia menyebabkan mereka mudah dikenali, sekali gus memudahkan polis menjejakinya.



Modus operandinya ialah sebelum melakukan kegiatan, Kumpulan 13 akan merompak kereta terutama milik wanita dipercayai mudah untuk kenderaan itu dilarikan dan selepas misi mereka selesai ada di antara kenderaan itu dibakar bagi menghilangkan bukti.



Malah, ada yang mendakwa dia hanya boleh dibunuh ketika kedua-dua kakinya tidak berpijak di tanah.



Dalam banyak perjuangan, sama ada suci atau sebaliknya, perkara yang paling sukar bagi pihak bertentangan ialah jika buruannya tidak takut mati.



Teori sama dikatakan menghantui tentera Amerika Syarikat ketika berperang dengan Taliban di Afghanistan kerana pejuang itu tidak takut mati dan rela gugur syahid dalam pertempuran.



Mat Komando juga dilaporkan pernah menzahirkan kepada rakan dan ahli keluarganya bahawa dia lebih rela mati daripada menyerah diri kepada polis walaupun dia tinggal berseorangan. Subuh 12 September 2002 adalah penyudah kepada episod itu apabila dia ditembak mati dalam serbuan itu.



KISAH KEDEGILAN MAT KOMANDO SEBELUM AJALNYA



Pagi itu penduduk Kampung Hujung Keton di pedalaman Pendang, Kedah, gempar. Mereka terkejut bukan kerana kampung itu diceroboh kumpulan gajah liar.



Mulanya mereka sangka ia bunyi senapang patah penduduk kampung menembak musang yang mencuri ayam. Tidak mungkin pula tuan punya dusun menembak tupai seawal pukul 6.30 pagi. Tembakan itu berlarutan beberapa ketika sebelum terhenti.



Selepas itulah baru cerita sebenar muncul.



Berita Mat Komando mati ditembak oleh polis cepat tersebar ke Kampung Tok Sheikh dan Kampung Cina yang terletak tidak jauh dari situ. Ia kemudian menjadi buah mulut di Kubur Panjang, pekan Pendang dan akhirnya sampai ke Alor Setar dan Kuala Lumpur sebelum pukul 9 pagi.



Berita Mat Komando atau nama betulnya Ahmad Md. Arshad, 37, mati ditembak menjadi lebih sahih apabila pihak polis memaklumkan bahawa Ketua Polis Negara, Tan Sri Norian Mai sendiri akan mengadakan sidang media di Alor Setar pada pukul 11 pagi.



Nama Mat Komando mula popular apabila dia diburu polis kerana mengetuai kumpulan perompak 13 yang terlibat dalam 52 rompakan bersenjata di beberapa buah cawangan Bank Simpanan Nasional (BSN), bank-bank komersial lain dan para pemborong kelapa sawit.



Polis segera melancarkan operasi khas yang dinamakan “Ops Api Sawit” untuk memberkas anggota-anggota kumpulan perompak itu.



Pada awal Januari lalu, Mat Komando terlepas daripada kepungan polis ketika anggota kumpulan itu pulang daripada “bercuti” bersama keluarga dan teman di sebuah pusat peranginan di Tasik Pedu.



Abang ipar Mat Komando bagaimanapun mati ditembak di dalam operasi itu sementara dua lagi rakan mereka ditembak di Bukit Selambau pada hari yang sama.



Seorang rakannya bersama teman wanita diberkas ketika berada di dalam bilik hotel peranginan itu.



Mat Komando hilang dalam Hutan Simpan Pedu yang bersempadan dengan Thailand. Dia dikatakan sudah biasa dengan kawasan itu kerana pernah terlibat dalam operasi di situ semasa berkhidmat sebagai anggota komando tentera dahulu.



Operasi besar-besaran diperhebatkan dengan bantuan unit udara polis, anjing pengesan dan Pasukan Gerak Am (PGA) termasuk pasukan Senoi Praaq yang mahir dengan selok-belok hutan.



“Selagi ada air dan terdapat benda bergerak hutan, anggota komando boleh hidup,” kata seorang rakan Mat Komando yang pernah menjadi pegawai tentera di dalam unit komando.



Ketika operasi giat dijalankan di Hutan Simpan Pedu, seorang anggota kumpulan itu muncul di Pejabat Utusan Alor Setar untuk menafikan dia bukan lagi buruan polis walaupun gambarnya masih tertera di dalam carta kumpulan perompak 13.



Malangnya, lelaki berusia lewat 50-an itu ditangkap polis keesokannya setelah gambarnya terpampang di muka depan . Dia kini menghadapi tuduhan memiliki dan mengedar harta curi Kumpulan 13 dan telah pun dihadapkan ke mahkamah di Selangor.



Operasi polis bagi mengesan Mat Komando di hutan Pedu pada awal tahun ini dihentikan selepas kira-kira 10 hari Mat Komando tidak dapat dikesan.



Polis pada mulanya begitu optimis penjenayah licik itu mampu ditumpaskan dalam masa beberapa hari sahaja!



Selepas operasi mengesannya diberhentikan, nama Mat Komando seakan-akan lenyap sehinggalah dia muncul semula enam bulan kemudian di Gemas Negeri Sembilan pada 28 Julai lalu apabila sekali lagi dia bolos daripada .



Benarkah Mat Komando mempunyai ilmu batin hingga kerap dapat terlepas daripada kepungan polis? Inilah yang kerap ditanya orang.



Mat Komando, anak kedua daripada lapan beradik dari Kampung Selengkoh, Yan ini bukanlah anggota komando yang cukup terlatih dan berpengalaman luas kerana kerjayanya di dalam perkhidmatan tentera hanya selama dua tahun.



Walaupun begitu, pengalaman dalam bidang ketenteraan telah digunakan dalam “kerjaya” terbarunya itu sebelum dia menemui ajal pada pagi Khamis lalu.



Selepas berhenti daripada perkhidmatan tentera, Mat Komando bekerja sebagai pemandu lori di Kuala Lumpur. Tugas barunya itu pun tidak bertahan lama dan selepas itu dia sering bertukar kerja lain seperti menjadi pemandu teksi dan pemandu bas.



Penglibatannya dalam kegiatan jenayah dikatakan bermula semasa dia bekerja sebagai pemandu lori.



Mat Komando dikatakan bukan seorang yang bersifat bengis, keras hati walaupun terlibat dalam kegiatan jenayah.



Ramai rakannya juga tidak percaya dia terlibat dalam perbuatan itu kerana dia jarang bercakap tentang apa yang dilakukannya dan tidak menunjukkan reaksi keras jika tidak menyetujui sesuatu perkara.



“Kadang-kadang dia menjadi pendiam,” kata seorang saudara terdekatnya ketika ditemui peman Malaysia di Baling.



Satu sifat yang terdapat pada diri Mat Komando ialah dia sering membantu orang lain dan kerap membawa balik buah tangan untuk saudara-maranya walaupun nilainya tidak seberapa.



Dia pernah membawa pulang wang sebanyak RM20,000 untuk keluarganya dengan memberitahu ia adalah hasil menang loteri. “Kami semua tidak percaya kerana dia bukanlah kaki judi,” katanya.



Wang itu digunakan untuk menambah ruang rumah dan membeli motosikal.



Sebelum dia menjadi buruan polis, Mat Komando sempat menyiapkan rumah baru itu untuk kediaman isterinya dan seorang anak tunggal berusia 10 tahun yang cacat pendengaran.



Menurut saudaranya lagi, walaupun Mat Komando mempunyai wang yang banyak, dia tidak menunjuk-nunjuk, tidak berlagak ataupun memperlihatkan kemewahan hidup seperti orang lain.



Dia berpakaian biasa, malah kadangkala baju yang dipakainya agak lusuh.



Seperkara yang menarik, dia kerap melawat saudara-maranya setiap kali balik ke kampung atau menziarah anggota keluarga yang sakit.



Setelah tiga orang rakan termasuk abang iparnya ditembak mati dan beberapa orang suruhannya ditangkap, Mat Komando mulai bimbang. Dia berasa dirinya keseorangan.



Rakan sepelariannya, Shukri Husain yang terlepas daripada buruan polis ketika bersembunyi di sebuah rumah di Gemas, Negeri Sembilan juga akhirnya menjadi musuh.



Menurut pihak polis, Mat Komando dikatakan cuba membunuh Shukri di sebuah kampung di Baling baru-baru ini. Shukri yang dibelasah dengan teruk sempat menyelamatkan diri tetapi akhirnya ditahan oleh polis.



Pemberita dan jurugambar Mingguan Malaysia bersama jurugambar akhbar The Star juga pernah dikejar dengan parang oleh seorang lelaki tua yang berada di sebuah pondok ketika mereka membuat susulan mengenai kejadian itu.



Lelaki itu kemudian ditahan kerana disyaki melindungi Mat Komando. Gerakan memburu Mat Komando diperhebatkan semula di sekitar daerah Kuala Muda, Baling, Sik dan Pendang kerana dia disyaki berlegar di tiga atau empat daerah itu.



Dia dikatakan ingin balik ke rumah isterinya di Baling untuk melihat dan merenung buat kali terakhir anak tunggalnya yang cacat.



Walaupun Mat Komando dikehendaki polis, dia amat sayang kepada anak lelakinya itu.



Namun, sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh ke tanah jua. Mat Komando akhirnya rebah setelah dua butir peluru polis menembusi kepala dan rusuk kirinya pada subuh hening Khamis lalu.



Sebelum itu, dia dikatakan pernah berpesan kepada isterinya Faridah Md. Piah supaya menyiapkan kain putih untuknya kerana dia tidak akan menyerah diri sama sekali.



Mat Komando mati pada pagi Khamis lalu (12 September 2002) kerana prinsipnya itu.



9. Al Ma'unah



Al Ma'unah adalah sebuah organisasi pengganas militan di Malaysia yang terkenal dengan keberaniannya melakukan pencerobohan nekad ke atas sebuah kem Rejimen Askar Wataniah pada subuh 2 Julai 2000 dan melarikan sejumlah besar senjata api daripada stor persenjataan.



Kumpulan tersebut kemudiannya mendirikan pangkalan rahsianya di kawasan hutan berhampiran perkampungan di Sauk, Perak dan terlibat dalam pertempuran di antara Angkatan Tentera Malaysia dan Polis Diraja Malaysia. Mohamed Amin bin Mohamed Razali yang merupakan pemimpin kepada 29 ahli kumpulan Al Ma'unah mengetuai misinya untuk menggulingkan kerajaan Malaysia.



Mohamed Amin turut menghantar rakannya untuk meletupkan kilang minuman keras Anchor dan Carlsberg di Petaling Jaya berhampiran Kuala Lumpur dan kuil Hindu di Batu Caves. Serangan itu menyebabkan hanya kerosakan kecil sahaja. Ahli kumpulan tersebut, Shahidi dan Khairul Anuar, kemudiannya diarahkan untuk meletupkan kilang Carlsberg di pinggir kota Kuala Lumpur dengan senjata pelancar bom tangan yang dirampas daripada kem tentera.



Mereka memaklumkan bahawa mereka akan menyerang Kuala Lumpur sekiranya tuntutan ke atas Perdana Menteri Malaysia ketika itu, Dato’ Seri Dr Mahathir Mohamad untuk meletakkan jawatan dalam masa 24 jam tidak dipenuhi. Pada awal pagi 2 Julai 2000, 20 ahli kumpulan Al-Maunah menaiki tiga kenderaan Pajero dan bergerak ke Pos 2 Kem Kuala Rhui pada jam 2.50 pagi dan kemudian ke Kem 304 Rejimen Askar Wataniah pada jam 4.15 pagi.



Mereka berpakaian pegawai kanan tentera dan berlagak melakukan pemeriksaan mengejut. Mereka menyatakan ingin mengadakan pemeriksaan mengejut ke atas jumlah semua peluru yang disimpan di dalam kem tersebut.



Mereka berjaya melarikan sejumlah besar senjata api dan imunisasi, iaitu 97 laras raifal M16, dua laras raifal Steyr AUG, empat senjata Mesingan Kegunaan Am (GPMG), enam laras mesingan ringan, lima pelancar bom tangan M203, 182 kelopak M16, lapan laras tambahan mesingan kegunaan am, tiga laras tambahan mesingan ringan, 26 bilah pisau benet, 9,095 butir peluru berkaliber 5.56mm dan 60 butir kartus peluru bom tangan berkaliber 40mm.



Anggota geng tersebut kemudiannya menyembunyikan diri di dalam hutan Bukit Jenalik, Sauk, Perak. Amin mengagih agihkan semua senjata yang dilarikan tersebut kepada orang orangnya untuk dilatih. Bunyi tembakan yang jarang di dengar oleh penduduk kampung telah menarik perhatian polis.



Kumpulan tersebut membuat persediaan untuk menjayakan rancangan mereka, termasuk mengumpul bekalan makanan dan membawanya ke dalam pengkalan mereka di Bukit Jenalik. Sepasukan polis dihantar mengepung Bukit Jenalik untuk menyekat pergerakan mereka.



Walaubagaimanapun, dua anggota polis iaitu Sarjan Mohd Shah Ahmad dan Koperal Detektif Sanghadevan, serta penduduk kampung Jaafar Puteh dan seorang anggota komando ATM, Truper Matthews anak Medan, telah dijadikan tebusan oleh Al-Ma'unah.



Sepanjang 4 hari menjadi tawanan, anggota pasukan keselamatan telah dise ksa dan dianiaya. Mereka dipaksa menggali parit di kawasan Bukit Jenalik untuk dijadikan sebagai kubu pertahanan sekiranya pangkalan mereka diserang. Pada sebelah malam, mereka telah diikat pada pohon durian. Amin mengetahui identiti Truper Matthews, Amin menyeksa Matthews dengan menembak kakinya.



Amin kemudiannya menyuruh Jemari Jusoh menembak Truper Matthews. Pada pagi 5 Julai 2000, seorang anggota Al Ma'unah, Abu Bakar bin Ismail telah ditembak oleh pasukan keselamatan. Sebagai tindak balas, Amin dan rakan-rakannya bertindak membalas tembakan. Semasa tembak-menembak tersebut, Koperal Detektif Sanghadevan telah ditembak mati.



Mayat Sanghadevan kemudiannya dikebumikan bersebelahan Truper Matthews oleh Mohd Shah dan Jaafar. Kumpulan Al-Ma'unah kemudiannya menyerah diri, dan Kerajaan Malaysia bertindak memerangi ahli kumpulan Al-Ma'unah selepas memberi peluang untuk kumpulan tersebut menyerah diri dan menghentikan sebarang percubaan untuk mendapatkan sokongan awam kepada ahli kumpulan Al-Ma'unah dan menyatu-padukan mereka kembali kepada masyarakat.



Mohamed Amin kemudiannya menyerah diri. Sebelum itu, beliau yang bersenjatakan raifal M16/M203 telah menarik kolar pakaian Leftenan Jeneral Zaini Mohd Said, komander Tentera Darat Malaysia dan cuba untuk menembaknya dari jarak dekat. Tetapi Jeneral Zaini bertindak menepis laras senjata Amin dan telah tertembak salah seorang anggota militan.



Jeneral Zaini kemudiannya dianugerahkan pingat Seri Pahlawan Gagah Perkasa (S.P.) atas keberaniannya dan sumbangannya menamatkan keganasan tersebut tanpa mempedulikan nyawa beliau. Dua jam sebelum insiden tersebut, ASP Abd Razak Mohd Yusoff terlebih dahulu bergerak ke markas tersebut bersama dengan 20 orang anggota pasukan elitnya 69 Komando PGK PDRM menaiki bukit ke arah di Kumpulan Al Ma'unah berkhemah.



Setelah mendapat perlindungan yang sesuai untuk ahli kumpulannya, Abdul Razak bergerak bersendirian menyelinap masuk ke kubu. Beliau menemui sendiri Ketua Kumpulan Al Ma'unah iaitu Amin. Berlakulah perdebatan antara Abdul Razak dan Amin yang mengambil masa selama 2 jam dan akhirnya, ketua kemupulan Al Ma'unah tersebut bersetuju untuk menyerah diri.



Maka, setelah Amin setuju untuk menyerah diri barulah ASP Abdul Razak memanggil Pasukan Leftenan Jeneral Zaini untuk proses perletakkan senjata. Di atas keberanian dan kebijaksanaan berbincang ASP Abdul Razak telah dianugerahi pingat Seri Pahlawan Gagah Perkasa (S.P) atas jasanya.



10. Rasidi Ismail



Tanggal 5 Januari 2010, empat sekeluarga ditemui mati dibunuh dengan kejam dalam dua rumah berasingan di sebuah kawasan ladang terpencil di Kampung Batang Rokan, Gemencheh. Dalam kejadian, mangsa, Atan Daud, 90 tahun, bekas imam Masjid Kampung Batang Rokan ditemui terbaring berlumuran darah berhampiran mayat isterinya, Sufiah Keatas, 80 tahun.



Mayat Atan ketika ditemui putus tangan kanannya dipercayai ditetak. Mayat isterinya, Sufiah pula putus tangan kiri. Turut ditemui berhampiran ialah mayat menantu mereka, Ismail Awang, 76 tahun, dalam keadaan tidak berkepala. Mayat seorang lagi mangsa iaitu anak Ismail, Siti Khadijah, 22 tahun, ditemui dengan pisau tercacak di bahagian dada di rumah bersebelahan.



Kejadian itu disedari seorang lagi anak Ismail, Siti Mariam, 19 tahun, yang pulang dari sekolah pada pukul 2 petang. Di lokasi kejadian, sepasukan anggota polis dari Ibu Pejabat Polis Kontinjen (IPK) Negeri Sembilan, Ibu Pejabat Polis Daerah Tampin, unit anjing pengesan dan Unit Forensik berada di kawasan ini sejak petang tadi mencari petunjuk mengenai kejadian tersebut.



Polis menemui senjata yang digunakan dalam kejadian bunuh itu. Sementara itu, polis sedang mengesan seorang lelaki, Rashidi Ismail berusia 34 tahun yang dipercayai boleh membantu siasatan kes bunuh empat sekeluarga ini. Polis menolak sama sekali motif pembunuhan itu sebagai kes samun kerana barang kemas dan wang tunai didapati tidak hilang daripada mangsa yang dibunuh.



Akhirnya pembunuh kejam yang merupakan ahli keluarga mangsa berjaya di tangkap di ibu negara di Stesen LRT Masjid Jamek KL. Semasa penangkapan itu, suspek bertindak ganas dan cuba menyerang anggota polis yang ingin menahan dia dengan menggunakan sebilah pisau yang dibawanya. Suspek dikatakan tidak mempunyai sebarang rekod jenayah dan masalah penagihan dadah mengikut data polis.



Mengikut maklumat dari keluarga suspek, dia adalah seorang anak yang baik tetapi telah putus tunang sebanyak 2 kali dan kebelakangan ini, suspek sering ketawa, menangis dan bercakap sendiri. Sebelum itu, kepala seorang mangsa yang dipenggal gagal ditemui oleh pihak polis sehingga suspek memberikan hasil maklumat. Kepala bapa kandung yang dipenggalnya telah ditanam 200 meter dari pintu masuk utama ke tanah perkuburan Islam di Sek syen 21 Shah Alam.



Berikutan dengan kenyataan dari Rasidi Ismail yang masih mengekalkan pengakuan bersalahnya atas tuduhan tersebut kerana mendakwa dia mendapat arahan untuk bunuh keluarganya itu dari langit. Oleh yang demikian, mahkamah Tinggi mengarahkan supaya tertuduh menjalani pemeriksaan di Hospital Permai, Tampoi, Johor selama sebulan.



Pada 7 September 2010, Rasidi Ismail dibebaskan dari pertuduhan membunuh empat orang ahli keluarganya pada 5 Januari lalu oleh Mahkamah Tinggi setelah didapati tidak waras semasa melakukan perbuatan tersebut. Rasidi Ismail disahkan menghidap penyakit skizofrenia iaitu mengalami halusinasi, ilusi, paranoid dan kepercayaan palsu oleh pakar dari Hospital Permai, Johor.



Doktor pakar berkenaan turut merumuskan tertuduh tidak sedar ketika kejadian berlaku ekoran terpengaruh kepercayaan palsu selepas mendapat arahan tulisan di dinding dan bisikan suara halus. Dengan keputusan itu Rasidi Ismail terlepas dari hukuman gantung namun dia diperintahkan ditahan di Penjara Kajang, Selangor sehingga diperkenankan Yang Dipertuan Besar Negeri Sembilan, Tuanku Muhriz Tuanku Munawir.


Astaga! Ini 10 Ritual Seksual Paling Mengerikan Di Dunia

Astaga! Ini 10 Ritual Seksual Paling Mengerikan Di Dunia


10 Ritual Seksual Paling Mengerikan Di Dunia :Hampir disetiap negara di dunia memiliki ritual yang berbeda dalam melakukan suatu hal. Saking banyaknya ritual yang dilakukan, membuat kita tidak tahu ritual apa saja yang masih berlaku hingga kini. Dimulai dari ritual yang sederhana hingga ekstrem pun ada.


Berikut adalah 10 Ritual Seksual Paling Mengerikan Di Dunia :



1. Satere Mawe – Amazone





Para pemuda dari suku Satere-mawe harus memasukkan tangan ke dalam “sarung tangan” yang terbuat dari anyaman yang penuh dengan semut peluru (bullet ant) untuk mencapai kedewasaan mereka. Dan hal itu dilakukan selama kurang lebih 10 menit tanpa boleh berteriak dan dilakukan selama berulang kali, bahkan bisa mencapai 20 kali.


Semut peluru dari amazon terkenal mempunyai sengatan paling menyakitkan di antara semua semut-semut jenis lain yang ada di seluruh dunia. Kulit akan terasa terbakar apabila terkena sengatan semut ini dan rasa nyeri sengatan tersebut akan bertahan selama 24 jam.




2. The Mardudjara





Tradisi terpenting dari suku mardudjara aborigin di australia ini mungkin bisa di bilang cukup mengerikan, mereka melakukan sunat barbar kepada organ intim para pria di sana, di mana organ intim pria itu di potong memanang ke arah bawah sampai bagian scrotum, dan darah yang menetes ke api di anggap dapat memurnikannya, sehingga bisa merubah saluran buang air kecil bagi para pria, hanya pertanyaannya adalah bukankah itu akan merusak organ intim pria secara medis?




3. The Trobrianders





Suku primitif di pedalaman Papua Nugini ini tampaknya bisa menjadi studi kasus dalam konseksuensi revolusi seksual. Bagaimana tidak, anak-anak di sana memulai berhubungan seksual pada usia 6-8 tahun untuk wanita dan 10-12 tahun untuk pria tanpa stigma sosial. Tradisi ini sudah menjadi hal yang terjadi di suku tersebut dan tak ayal sebagai pemicu berkembangnya penyakit AIDS secara mengerikan di pedalaman Papua.


4. Saut d’Eau





Jika kamu bepergian ke Haiti dan mengunjungi air terjun Saut d’Eau di bulan Juli, maka kamu akan melihat ritual yang cukup cabul. Kalau kamu berpikir bahwa praktisi Voodoo akan melakukan persembahan untuk dewi cinta dengan cara normal maka itu salah. Akan ada sekelompok orang telanjang yang memutar dan menggeliat di dalam lumpur yang bercampur dengan darah hewan kurban seperti kepala sapi dan kambing.




5. The Nepalese





Ada sebuah kasus di kawasan Himalaya, di mana hanya ada sedikit lahan yang tersedia untuk pertanian. Keluarga dengan lebih dari satu anak dihadapkan dengan pembagian tanah mereka untuk setiap anak yang akan berkeluarga. Bagaimana solusinya? Akhirnya mereka mencari satu saja istri untuk anak-anak mereka agar hidup bersama tanpa membagi tanah keluarga. Sulit untuk dibayangkan.




6. The Wodaabee





Suku Wodaabe di Nigeria, Afrika Barat dikenal dengan para pria yang suka mencuri istri orang lain. Di mana pernikahan pertama diatur oleh orangtua ketika mereka masih bayi dan harus antara garis keturunan yang sama. Namun di festival tahunan Gerewol, pria Wodaabe memakai make up dan kostum lalu menari untuk mengesankan para wanita serta mencuri istri baru. Jika seorang pria mampu mencuri istri dan tak terdeteksi (terutama dari sang suami yang tak ingin berpisah), maka mereka diakui secara sosial dan disebut menjalani pernikahan atas dasar cinta.




7. Adegan Seksual Publik





Menurut Sex and Society, ada yang menyebutkan bahwa pasang surut aliran sungai Nil di Mesir dianggap disebabkan oleh ejakulasi Atum (Dewa Penciptaan). Konsep ini memacu karena banyak raja-raja Mesir kuno yang melakukan ritual (maaf) masturbasi ke sungai Nil untuk menjamin kelimpahan air. Karena terinspirasi dengan tindakan itu, maka pria-pria Mesir kuno melakukan festival Dewa Min untuk menirunya.


8. Pederasty Love





Salah satu praktek seksual kontroversial lainnya di Yunani kuno adalah paiderastia. Di mana seorang laki-laki tua dan seorang pemuda remaja terlibat dalam sebuah hubungan. Yunani kuno percaya bahwa pria masih dianggap anak laki-laki sampai jenggotnya tumbuh dan mereka yang lebih tua berguna untuk mendidik, melindungi, dan mencintai yang lebih muda dengan jaminan pahala. Entah siapa yang menjaminkan pahala untuk mereka.




9. Membayar Pernikahan Sementara





Di negara seperti Iran, ada kondisi ketika pasangan muda yang ingin berhubungan seks namun belum menikah bisa meminta pernikahan sementara. Mereka diperbolehkan membayar sejumlah uang untuk upacara singkat dengan kontrak tertulis mengenai waktu yang diinginkan tanpa bertentangan dengan hukum yang ada. Terdengar seperti kawin kontrak di Indonesia.




10. Maasai Warrior Kenya, Tanzania





Para pemuda suku Maasai Kenya dan Tanzania memiliki serangkaian ritual peralihan yang membawa anak laki-laki menuju kedewasaan. Sekitar umur 10 atau 15 tahun yang akan dijadikan prajurit-prajurit yang baru. Malam sebelum upacara, setiap anak laki-laki tersebut akan dibawa tidur di hutan dan kembali pada waktu fajar. Mereka di haruskan minum susu yang di campur dengan darah sapi dan kemudian disunat. Setelah disunat, semua suku Maasai akan menganggap dirinya seorang pria, pahlawan, dan pelindung dari desanya.


Sumber : http://paling-unik.com/unik-aneh/ritual-seks-paling-mengerikan-di-dunia/3